Review MIUI 6.4.4.0

 

Akhirnya Xiaomi Redmi 2 saya yang baru saya beli dari Lazada sudah Terupdate ke MIUI 6.4.4.0 yang dimana banyak sekali perbaikan dan peningkatan yang bisa di lihat dicek di Gambar.
setelah barang saya di antar ke rumah saya pada tanggal 16 April 2015 saya belum dapat mengecek Redmi 2 saya karena berhubung saya masih berada di Luar Kota. ke esokan harinya saya pada tanggal 17 April ini langsung menuju ke Rumah saya sekitar 75 Km jaraknya dari luar kota dimana saya berada setelah saya buka kotaknya yang sudah rupanya dibuka oleh adik saya kemungkinan besar he... mungkin mereka kepingin tahu nih barang juga....he. jadi saya tinggal memasang kartu 3 saya dan memory card Sandisk 16 GB Ultra saya. dan setelah di hidupkan saya mengatur menu memakai bahasa Indonesia dan setelah itu saya melakukan pengecekan Update dan akhirnya setelah beberapa kali pengecekan rupanya sudah ada Update yang paling baru yang dimana MIUI 6.3.4.0 akan di update ke MIUI 6.4.4.0 yang besarannya sekitar 500 MB lebih lah. yang dimana saya tinggalkan tu HP dan sekarang HP nya sudah menjadi memakai MIUI 6 yang terbaru yang banyak sekali perbaikan yang lumayan.

Xiamoi Redmi 2 Update MIUI 6.4.4.0


Alhamdullilah saya sudah mendapatkan Xiaomi Redmi 2 yang kemaren pada tanggal 8 April 2015 saya bisa membeli pada Jam 11.01 dan bisa mendapatkan potongan harga Rp. 100.000,- dari voucher APP100 Lazada khusus untuk Aplikasi iOS atau untuk Android saja yang membelinya menggunakan Apps tersebut. Harga resmi di Lazada Rp. 1.599.000,- tapi saya bisa membeli Rp. 1.499.000,- Alhamdullilah dapat murah. sewaktu saya hidupkan hp ini saya cek untuk pembaharuannya tidak tersedia. dan sudah mempunyai pembaharuan yang paling baru yaitu versi 6.3.4.0 akan tetapi setelah saya mencoba memakai app Keamanan mengabarkan perangkat anda perlu pembaharuan ke 6.4.4.0 maka secepat kilat saya langsung tekan update saja. agar ni hp menjadi lebih stabil dari yang sekarang. mudahan setelah selesai download saya bisa mengetahui apa saja yang diperbaharui olehnya.



Apple Watch VS Android Wear



Apple dikabarkana akan merilis sebuah produk iPhone dengan layar besar atau phablet para vendor Android khawatir akan persaingan pada pangsa pasar tersebut, ya tidak lama kemudian kekhawatiran tersebut menjadi kenyataan karena tingkat penjualan iPhone 6 dan iPhone 6 Plus langsung meningkat selama 3 bulan terakhir tahun 2014, bahkan melampaui tingkat penjualan phablet dari berbagai vendor Android.

mampukah Apple mengulang kesuksesan yang sama ketika mereka meresmikan perilisan Apple Watch?

Berdasarkan laporan terbaru dari Slice Intelligence, ternyata Apple dapat mengulang kembali kesuksesan tersebut. Hasil survey dari Slice Intelligence menunjukan bahwa Apple mencetak angka 1 juta untu Pre-order ketika mereka resmi membuka pemesanan jam tangan pintar tersebut pada hari Jumat tanggal 10 April lalu, memang Apple baru mengirimkannya tanggal 24 April yang akan datang, akan tetapi sekitar 957 ribu pelanggan masih tetap harus melunasi pemesanan tersebut jika mereka ingin jam tangan mereka hadir tepat waktu pada hari pertama pengiriman.

Sebagai perbandingannya berbagai macam jam tangan berbasis Android Wear terjual sebanyak 720 ribu unit selama tahun 2014, Data Slice Intelligence ini pada sebuah panel menunjukan 2 juta pelanggan online; sekitar 62% pelanggan menginginkan Apple Watch versi termurah, rata-rata pesanan dari pelanggan tersebut mencapai 1,3 unit per pelanggan.

Untuk Apple Watch Sport, dengan model strap hitam merupakan varian yang paling populer , 64% memilih varian berwarna hitam, 22% untuk warna putih, 6% untuk warna biru, 4% untuk warna hijau, dan 4% untuk warna pink.

Terjemahan dari Bussinessinsider

SmartWatch Moto 360


Canalys, perusahaan analitik yang beberapa waktu lalu memprediksi keunggulan vendor lokal di India atas Samsung, beberapa waktu yang lalu telah merilis sebuah laporan baru terkait Android Wear. Menurut Canalys, pasar Android Wear di tahun 2014 lalu mencapai 720 ribu unit, dari total pengiriman perangkat wearable pintar di seluruh dunia mencapai 4,6 juta unit.

Canalys mendefinisikan perangkat wearable pintar sebagai perangkat yang dipasang di badan yang mampu menjalankan aplikasi dari pihak ketiga. Beberapa perangkat wearable pintar selain Android Wear di antaranya adalah Pebble atau jam tangan Samsung Tizen. Sementara itu di bidang wearable biasa, ada Fitbit sebagai pemimpin pasar diikuti Xiaomi Mi Band yang mampu terjual lebih dari 1 juta unit.

Dari 720 ribu unit Android Wear yang terkirim atau sekitar 15% dari total wearable pintar, Motorola Moto 360 menjadi yang paling laris. Posisi selanjutnya ditempati LG G Watch R, G Watch versi pertama dan perangkat dari Asus serta Sony. Sementara itu Samsung masih berjuang untuk menarik peminat di pasar ini walaupun telah merilis enam jenis perangkat dalam waktu 14 bulan dalam dua platform berbeda. Canalys melihat Samsung harus bekerja keras untuk menarik minat developer jika ingin berfokus pada perangkat wearable yang berbasis Tizen.

Melihat angka penjualan yang belum signifikan tersebut, maka sekaran ini pengamat masih menunggu bagaimana Apple akan berkiprah di segmen ini melalui Apple Watch. Apple berencana merilis produk jam tangan pintarnya pada bulan April mendatang dalam beberapa versi.

Apple tidak akan rilis iPhone Baru dengan layar 4 inch Tahun ini

Apple iPhone Series
Adanya ungkapan dari para anlisis bahwa Apple Tidak akan Rilis iPhone 4 Inch Tahun ini.
Akhir bulan lalu sempat terungkap foto yang menampilkan casing belakang plastik dari model iPhone dengan ukuran layar 4 inch. Spekulasi yang berkembang mengungkapkan bahwa foto tersebut adalah iPhone 6C yang nantinya akan menawarkan konektivitas NFC dan mendukung Apple Pay, TouchID, serta dilindungi dengan Gorilla Glass.

Namun akan adanya rumor terbaru yang berasal dari analis yang memiliki hubungan cukup dekat dengan Apple mengungkap bahwa perangkat dengan layar 4 inch ini tidak akan diperkenalkan dalam waktu dekat. Ming-Chi Kuo asal KGI Securities mengungkapkan analisisnya pada catatan ke klien, menuturkan bahwa iPhone yang akan diperkenalkan tahun ini hanya akan menawarkan ukuran layar 4.7 inch dan 5.5 inch. Paling tidak untuk ukuran 4 inch tidak akan diperkenalkan tahun ini. Kuo juga mengungkap bahwa Apple kemungkinan akan menamai generasi iPhone adalah iPhone 7 dan iPhone 7 Plus bukan iPhone 6S atau iPhone 6S Plus.

Perekrutan 16.000 Pendamping Desa Dimulai

Perekrutan 16.000 Pendamping Desa Dimulai
Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015).
SUMBER KOMPAS.COM - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar menggelar rapat koordinasi nasional dengan seluruh kepala daerah se-Indonesia, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (31/3/2015). Salah satu agenda yang akan dilaksanakan dalam rakornas tersebut adalah peresmian perekrutan 16.000 pendamping desa.
"Dalam konteks pelaksanaan Undang-Undang Desa, khususnya pemanfaatan dana desa, Kementerian kami tahun ini akan merekrut 16.000 pendamping dari berbagai kualifikasi yang akan disebar ke berbagai desa," ujar Marwan dalam pidato pembukaan rakornas.
Marwan mengatakan, pendampingan desa tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas, efektivitas, dan akuntabilitas pemerintahan desa. Pendampingan juga diharapkan dapat meningkatkan prakarsa, kesadaran, dan partisipasi masyarakat desa. Pendampingan desa diharapkan dapat mewujudkan sinergi antara program dan kebijakan kementerian dalam pembangunan antarsektor serta mengoptimalkan aset lokal desa secara mandiri.
Menurut Marwan, para pendamping yang akan ditugaskan nantinya akan mengikuti seleksi terlebih dulu. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pendamping desa yang berkualitas dan sesuai dengan jumlah formasi yang ada.
Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi Muhammad Nurdin mengatakan, tahun ini merupakan kali pertama kementerian melakukan implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Menurut Nurdin, rakornas kali ini dilakukan untuk menciptakan sinergi antara pemangku kepentingan, baik pemerintah provinsi, kabupaten/kota, swasta, dan kelompok masyarakat.

Ulasan Review Xiaomi Redmi 2


pengantar
The Xiaomi Redmi 2 membantu menyalib perusahaan ke era 64-bit. Sebuah headline yang cukup menarik untuk sekuel yang tidak terlalu murah hati dengan upgrade. Setelah dipikir-pikir, chipset generasi baru (rendah-menengah tapi masih), OS yang lebih baru dan konektivitas LTE. Terutama mengingat bahwa upgrade yang tidak jauh dari pendahulunya.

Via GSM Arena
NETWORKTechnologyGSM / HSPA / LTE
LAUNCHAnnounced2015, January
StatusAvailable. Released 2015, January
BODYDimensions134 x 67.2 x 9.4 mm (5.28 x 2.65 x 0.37 in)
Weight133 g (4.69 oz)
SIMDual SIM (Micro-SIM, dual stand-by)
DISPLAYTypeIPS LCD capacitive touchscreen, 16M colors
Size4.7 inches (~67.6% screen-to-body ratio)
Resolution720 x 1280 pixels (~312 ppi pixel density)
MultitouchYes
ProtectionCorning Gorilla Glass 2
 - MIUI 6.0
PLATFORMOSAndroid OS, v4.4.4 (KitKat)
ChipsetQualcomm MSM8916 Snapdragon 410
CPUQuad-core 1.2 GHz Cortex-A53
GPUAdreno 306
MEMORYCard slotmicroSD, up to 32 GB
Internal8 GB, 1 GB RAM/ 16 GB, 2 GB RAM
CAMERAPrimary8 MP, 3264 x 2448 pixels, autofocus, LED flash, check quality
Features1.4 µm pixel size, geo-tagging, touch focus, face/smile detection, HDR
Video1080p@30fps, check quality
Secondary2 MP, 720p
SOUNDAlert typesVibration; MP3, WAV ringtones
LoudspeakerYes
3.5mm jackYes
COMMSWLANWi-Fi 802.11 b/g/n, Wi-Fi Direct, hotspot
Bluetoothv4.0, A2DP, LE
GPSYes, with A-GPS, GLONASS, Beidou
RadioFM radio
USBmicroUSB v2.0, USB Host, USB OTG
FEATURESSensorsAccelerometer, gyro, proximity, compass
MessagingSMS(threaded view), MMS, Email, Push Mail, IM
BrowserHTML5
JavaYes, via Java MIDP emulator
 - Fast battery charging: 30% in 30 min (Quick Charge 1.0)
- Active noise cancellation with dedicated mic
- MP4/H.264 player
- MP3/WAV/eAAC+/FLAC player
- Photo/video editor
- Document viewer
BATTERY Li-Po 2200 mAh battery
Stand-by
Talk time
MISCColorsBlack, White, Yellow, Pink, Green
Price group
TESTSPerformanceBasemark OS II: 509 / Basemark OS II 2.0: 511
DisplayContrast ratio: 974:1 (nominal), 1.763 (sunlight)
CameraPhoto / Video
LoudspeakerVoice 70dB / Noise 70dB / Ring 77dB
Audio qualityNoise -94.8dB / Crosstalk -95.8dB
Battery life

Elegan MIUI telah lebih disempurnakan juga. Xiaomi telah didesain ulang, tapi logika dan fungsi masih utuh - dalam upaya mungkin untuk menjaga pendatang baru.




Kelebihannya :
4.7" IPS 720p capacitive touchscreen with 312ppi; Corning Gorilla Glass 2
Android 4.4.4 KitKat with MIUI v.6
1.2GHz quad-core Cortex-A53 CPU; 1 GB of RAM (8GB model) or 2GB of RAM (16GB model); Adreno 306 GPU; Qualcomm Snapdragon 410
8MP camera with LED flash, 1080p video capture
2MP front-facing camera; 720p video recording
8GB or 16GB of built-in memory, expandable via a microSD card slot (up to 32GB)
Cat. 4 LTE (150/50Mbps); Wi-Fi b/g/n; Bluetooth 4.0; GPS/GLONASS/BeiDou; microUSB, USB On-The-Go; FM radio
Dual SIM dual standby (two micro-SIM slots)
Active noise cancellation with a dedicated microphone
2,200mAh battery

Kekurangannya :
Hanya memakai 8GB versi dan 1GB of RAM
Keterbatasan Produksi
Hanya dapat di beli via Online

Jangan Terlalu Membenci Istri

Jangan Terlalu Membenci Istri

(ditulis oleh: Al-Ustadzah Ummu Ishaq Zulfa Husein Al-Atsariyyah)

Suami yang bijak adalah orang yang mau menerima segala kekurangan yang ada pada istrinya. Ia menyadari bahwa tidak ada wanita yang sempurna, yang bisa memenuhi semua harapannya. Inilah salah satu kunci terciptanya keharmonisan rumah tangga, yang selayaknya dimiliki oleh setiap suami.
Pepatah mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, tak ada manusia yang sempurna. Kenyataannya memang demikian, siapapun dia selama dia disebut anak manusia, entah wanita ataupun lelaki, mesti ada kekurangannya, tidak ada yang sempurna dalam segala sisi. Memang ada manusia yang mempunyai banyak kelebihan namun jumlah mereka pun sedikit.
Rasulullah r bersabda:
“Manusia itu hanyalah seperti seratus ekor unta, yakni hampir-hampir dari seratus unta tersebut engkau tidak dapatkan satu unta pun yang bagus untuk ditunggangi.” (HR. Al-Bukhari no. 6498 dan Muslim no. 2547)
Al-Khaththabi t berkata: “Mereka menafsirkan hadits di atas dengan dua sisi.” Beliau lalu menyebutkan sisi pertama.  Setelahnya beliau berkata: “Sisi kedua:  mayoritas manusia itu memiliki kekurangan. Adapun orang yang memiliki keutamaan dan kelebihan jumlahnya sedikit sekali. Maka mereka seperti kedudukan unta yang bagus untuk ditunggangi dari sekian unta pengangkut beban.”  (Fathul Bari, 11/343)
Al-Imam An-Nawawi t menyatakan: “Orang yang diridhai keadaannya dari kalangan manusia, yang sempurna sifat-sifatnya, indah dipandang mata, kuat menanggung beban (itu sedikit jumlahnya).” (Syarah Shahih Muslim, 16/101)
Ibnu Baththal t juga menyatakan yang serupa tentang makna hadits di atas: “Manusia itu jumlahnya banyak, namun yang disenangi dari mereka jumlahnya sedikit.” (Fathul Bari, 11/343)
Dalam kaitannya dengan kehidupan keluarga juga tidak bisa dipisahkan dengan pembicaraan tentang kekurangan dan ketidaksempurnaan manusia ini. Kesiapan menerima pasangan hidup dengan segala kekurangan yang ada padanya menjadi satu kemestian. Karena kita adalah anak manusia yang tidak sempurna, menikah dengan manusia yang tidak sempurna pula. Namun kenyataannya, dalam perjalanan rumah tangga terkadang muncul kekecewaan yang berbuah kebencian terhadap pasangan hidupnya karena kekurangan dimilikinya, walaupun tetap menyadari “tak ada gading yang tak retak”.
Perasaan tidak suka ini bila muncul dari pihak istri maka biasanya ia lebih bisa menekan dan “memaksakan” dirinya untuk tetap menerima suaminya. Beda halnya bila ketidaksukaan itu dirasakan oleh pihak suami, mungkin pada akhirnya kebencian tumbuh di hatinya dan ujungnya vonis talak pun dijatuhkan.
Dari hadits Rasulullah r di atas, kita pahami bahwa jarang dijumpai orang yang terkumpul padanya segala kebaikan dan kelebihan. Demikian pula pada diri wanita yang memang diciptakan dari tulang yang bengkok, lebih jarang lagi didapatkan pada mereka segala kebaikan. Terkadang ada wanita yang parasnya cantik namun jelek lisannya. Terkadang ada yang ucapan dan tutur katanya  manis memikat namun tidak pandai bergaul dengan suami. Ada yang pandai bergaul dengan suami namun tidak bisa mengurus rumahnya. Adapula wanita yang jelita, bagus perangainya, pandai bergaul dengan suami, bisa mengatur rumah akan tetapi ia sangat pencemburu atau tidak giat dalam ibadah.
Keadaan-keadaan semisal ini harusnya dipahami oleh seorang suami agar ia tidak larut dalam ketidaksukaan kepada istrinya, sebaliknya ia sabarkan dirinya dengan kekurangan yang ada.
Bersabar terhadap istri
Allah I berfirman:
“Dan bergaullah kalian dengan mereka (para istri) secara patut. Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kalian tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan pada dirinya kebaikan yang banyak.” (An-Nisa: 19)
Dalam tafsir Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an (5/65), Al-Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi t berkata: “Firman Allah I:  (“Kemudian bila kalian tidak menyukai mereka”), dikarenakan  parasnya yang buruk atau perangainya yang jelek, namun bukan karena  si istri berbuat keji dan nusyuz, maka dianjurkan (bagi si suami) untuk bersabar menanggung kekurangan tersebut, mudah-mudahan hal itu mendatangkan rizki berupa anak-anak yang shalih yang diperoleh dari istri tersebut.”
Al-Hafidz Ibnu Katsir t berkata dalam Tafsir-nya terhadap ayat di atas: “Yakni mudah-mudahan kesabaran kalian dengan tetap menahan mereka (para istri dalam ikatan pernikahan), sementara kalian tidak menyukai mereka, akan menjadi kebaikan yang banyak bagi kalian di dunia dan di akhirat sebagaimana perkataan Ibnu Abbas c tentang ayat ini: “Si suami mengasihani (menaruh iba) istri (yang tidak disukainya) hingga Allah berikan rizki padanya berupa anak dari istri tersebut dan pada anak itu ada kebaikan yang banyak.” (Tafsir Ibnu Katsir , 1/173)
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di t berkata: “Sepantasnya bagi kalian – wahai para suami– untuk tetap menahan istri (dalam ikatan pernikahan) walaupun kalian tidak suka pada mereka. Karena di balik yang demikian itu ada kebaikan yang besar. Di antaranya adalah berpegang dengan perintah Allah dan menerima wasiat-Nya yang di dalamnya terdapat kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kebaikan lainnya adalah dengan ia memaksa dirinya untuk tetap bersama istrinya, dalam keadaan dia tidak mencintainya, ada mujahadatun nafs (perjuangan jiwa) dan berakhlak dengan akhlak yang indah. Bisa jadi ketidaksukaan itu akan hilang dan berganti dengan kecintaan sebagaimana (disaksikan dari) kenyataan yang ada. Dan bisa jadi dia mendapat rizki berupa seorang anak yang shalih dari istri tersebut, yang memberi manfaat kepada kedua orang tuanya di dunia maupun di akhirat. Tentunya semua ini dilakukan bila memungkinkan untuk tetap menahan istri dalam pernikahan tersebut dan tidak timbul perkara yang dikhawatirkan. Bila memang harus berpisah dan tidak mungkin untuk tetap seiring bersama, maka si suami tidak dapat dipaksakan untuk tetap menahan istrinya (dalam pernikahan).” (Taisir Al-Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil Mannan, hal. 173)
Sehubungan dengan permasalahan ini, Abu Hurairah z mengabarkan: “Rasulullah r pernah bersabda:
“Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah. Jika ia tidak suka satu tabiat/perangainya maka (bisa jadi) ia ridha (senang) dengan tabiat/ perangainya yang lain.”  (HR. Muslim no. 1469)
Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Hadits ini menunjukkan larangan (untuk membenci), yakni sepantasnya seorang suami tidak membenci istrinya, karena bila ia mendapatkan pada istrinya satu perangai yang tidak ia sukai namun di sisi lain ia bisa dapatkan  perangai yang disenanginya pada si istri. Misal, istrinya tidak baik perilakunya akan tetapi ia seorang yang beragama atau berparas cantik atau menjaga kehormatan diri atau bersikap lemah lembut dan halus padanya atau yang semisalnya.” (Syarah Shahih Muslim, 10/58)
Dengan demikian tidak sepantasnya  seorang suami membenci istrinya dengan penuh kebencian hingga membawa dia untuk menceraikannya. Bahkan semestinya dia memaafkan kejelekan istrinya dengan melihat kebaikannya dan menutup mata dari apa yang tidak disukainya dengan melihat apa yang disenanginya dari istrinya.
Ibnul ‘Arabi t berkata: Abul Qasim bin Hubaib telah mengabarkan padaku di Al-Mahdiyyah, dari Abul Qasim As-Sayuri dari Abu Bakar bin Abdirrahman, ia berkata: Adalah Asy-Syaikh Abu Muhammad bin Zaid memiliki pengetahuan yang mendalam dalam hal ilmu dan kedudukan yang tinggi dalam agama. Beliau memiliki seorang istri yang buruk pergaulannya dengan suami. Istrinya ini tidak sepenuhnya memenuhi haknya bahkan mengurang-ngurangi  dan menyakiti beliau dengan ucapannya. Maka ada yang berbicara pada beliau tentang keberadaan istrinya namun beliau memilih untuk  tetap bersabar hidup bersama istrinya. Beliau pernah berkata: “Aku adalah orang yang telah dianugerahkan kesempurnaan nikmat oleh Allah I dalam kesehatan tubuhku, pengetahuanku dan budak yang kumiliki. Mungkin istriku ini diutus sebagai hukuman atas dosaku, maka aku khawatir bila aku menceraikannya akan turun padaku hukuman yang lebih keras daripada apa yang selama ini aku dapatkan darinya.” (Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 5/65)
Sulitnya meluruskan kebengkokan istri
Seorang suami tentunya tidak boleh berdiam diri membiarkan begitu saja kekurangan yang ada pada istrinya. Bahkan dia harus berupaya meluruskannya dengan lembut dan perlahan agar tidak mematahkannya. Tentunya lurusnya istri tidak bisa sempurna karena akan tetap ada kebengkokan padanya sebagaimana sabda Nabi r:
“Sesungguhnya wanita diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.2 Dia tidak akan lurus untukmu di atas satu jalan. Jika engkau bersenang-senang dengannya, maka engkau bisa melakukannya namun padanya ada kebengkokan. Bila engkau paksakan untuk meluruskannya maka engkau akan mematahkannya, dan patahnya itu adalah menceraikannya.3″ (HR. Al-Bukhari no. 5184  Muslim no. 1468)
“Mintalah wasiat dari diri-diri kalian dalam masalah hak-hak para wanita4, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian paling atasnya. Bila engkau paksakan untuk meluruskannya maka engkau akan mematahkannya. Namun bila engkau biarkan, ia akan terus menerus bengkok. Maka mintalah wasiat dari diri-diri kalian dalam masalah hak-hak para wanita.” (HR. Al-Bukhari no. 3331,  5186)
Al-Imam An-Nawawi t berkata: “Dalam hadits ini (ada anjuran untuk) bersikap lembut kepada para istri, berbuat baik kepada mereka, bersabar atas kebengkokan akhlak/perangai mereka serta bersabar dengan kelemahan akal mereka. Hadits ini juga menunjukkan tidak disukainya menceraikan mereka tanpa sebab dan tidak boleh terlalu bersemangat/ berlebihan untuk meluruskan mereka, wallahu a’lam.” (Syarah Shahih Muslim, 10/57)
Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqalani t berkata: “Dipahami dari hadits ini bahwasanya tidak boleh membiarkan istri di atas kebengkokannya, apabila ia melampaui kekurangan  yang merupakan tabiatnya dengan melakukan maksiat atau meninggalkan kewajiban. Adapun dalam perkara-perkara mubah, ia dibiarkan  apa adanya. Dalam hadits ini menunjukkan disenanginya penyesuaian diri untuk menarik jiwa, mengambil dan mendekatkan hati, sebagaimana hadits ini menunjukkan pengaturan terhadap para istri dengan memaafkan mereka dan bersabar atas kebengkokan mereka. Siapa yang hendak meluruskan mereka, maka akan luput darinya  kemanfaatan yang diperoleh dari  mereka, sementara tidak ada seorang lelaki pun yang tidak merasa butuh terhadap wanita guna memperoleh ketenangan (sakinah) dengannya dan untuk menolongnya dalam kehidupannya. Sehingga seakan-akan bisa dikatakan: Bernikmat-nikmat dengan wanita (istri) tidak akan sempurna kecuali dengan bersabar terhadap mereka.” (Fathul Bari, 9/306)
Wallahu ta‘ala a‘lam bish-shawab.

2 Dalam hadits ini ada dalil terhadap ucapan fuqaha atau sebagian mereka bahwasanya Hawa diciptakan dari tulang rusuk  Adam. Allah I berfirman:
“Dia menciptakan kalian dari jiwa yang satu dan Dia menciptakan dari jiwa yang satu itu pasangannya.” (Syarah Shahih Muslim, 10/57)
3 Bila engkau menginginkan istrimu untuk meninggalkan kebengkokannya maka ujung dari perkara ini adalah berpisah (cerai) dengannya. (Fathul Bari, 6/447)
4 Atau dengan makna: Aku wasiatkan kalian agar berbuat kebaikan terhadap para wanita maka terimalah wasiatku ini tentang perkara mereka dan amalkanlah. (Fathul Bari, 9/306)

Entri Populer

Entri Populer